Origami adalah seni melipat kertas, biasanya bahan yang digunakan berupa kertas atau kain berbentuk persegi. Tidak hanya menarik untuk orang dewasa saja, tetapi origami juga sangat dekat dengan anak-anak. Banyak model dari origami menyerupai figur tertentu yang sangat disukai anak-anak, sehingga membuat seni melipat kertas ini menjadi bagian dari dunia anak-anak.
Walaupun origami bukan asli dari Jepang, tetapi orang-orang mengenalnya sebagai seni melipat kertas yang berasal dari Jepang. Ini karena origami sering dilakukan oleh masyarakat Jepang, bahkan semua aspek kehidupannya terkait dengan origami sehingga banyak orang melihatnya sebagai bagian dari warisan budaya Jepang yang sudah berkembang secara turun temurun.
Dulu seni origami ini menggunakan kertas khusus, namanya washi, namun saat ini kertas origami sudah sangat mudah didapatkan. Umumnya kertas origami berwarna di satu sisi dan di sisi lainnya hanya berwarna putih, tetapi sekarang variasinya sangat banyak, ada yang depan belakang berwarna (berwarna ganda) banyak juga dijumpai bermotif, sehingga lebih menarik untuk anak-anak.
Mengenalkan Origami ke Anak
Kapan sebaiknya mengenalkan origami ke anak ? Mengingat manfaatnya yang sangat banyak, mengenalkan origami ke anak bisa dimulai dari usia 3 tahun. Mengenalkannya sebaiknya bertahap ya moms.
Belajar Origami untuk Anak 3 tahun
Anak usia 3 tahun kemampuan bahasanya mulai meningkat, dia sudah mulai bisa menerima arahan dengan baik. Dan latihan melipat adalah salah satu ketrampilan untuk melatih motorik halusnya.
Untuk tahap awal moms bisa menggunakan kain berbentuk persegi terlebih dahulu. Untuk mempermudah anak-anak melipatnya nanti, masing-masing kain diberi garis vertikal, horizontal, diagonal. Kemudian ajarkan kepada anak bagaimana cara melipat kain tersebut sesuai dengan garisnya.
Setelah anak mahir dan mampu melakukannya dengan rapi, tahap selanjutnya berikan kain polos tanpa bantuan garis lagi. Mintalah anak untuk melipat kainnya.
Kenapa di usia ini sebaiknya tidak menggunakan kertas terlebih dahulu untuk belajar melipat, karena di usia ini otot-otot jari tangan anak belum kuat, sehingga ketika dia mencoba melipat menggunakan kertas pasti akan meninggalkan lipatan-lipatan dan mudah kusut, selain itu mudah robek. Hal ini akan menggangu fokus anak dan menghindari anggapan anak bahwa melipat kertas origami itu susah.
Belajar Origami untuk Anak 4 tahun
Di usia 4 tahun moms bisa mengajarkan anak melipat bajunya sendiri dan sudah bisa memulai mengajarkan melipat dengan memberikan kertas origami. Disini tahap anak adalah meniru.
Ajak anak untuk menirukan cara moms melipat dimulai dengan 3-4 lipatan, gunakan lipatan sederhana terlebih dahulu ya moms. Selanjutnya tambahkan jumlah lipatannya secara bertahap.
Perlu diingat yang terpenting dalam melakukannya anak bahagia, jangan dipaksa ya moms kalau si anak belum mau, artinya dia belum siap, moms cukup kenalkan saja.
Selain bermanfaat untuk motorik halusnya, hal ini juga bermanfaat untuk melatih konsentrasi anak, dan problem solving.
Belajar Origami untuk Anak 5 Tahun
Di usia lima tahun ini, rentang konsentrasi anak sudah lebih panjang, kemampuan logikanya juga sudah berkembang dengan baik. Sehingga sudah mampu mencerna dan memahami instruksi dari orang lain baik dari guru, orang tua, instruktur, video atau diagram/ gambar.
Disini kesempatan moms untuk mulai mengajak anak membaca diagram yang ada di dalam buku. Sesuaikan dengan tingkat kemampuannya ya moms. Hal ini diharapkan supaya anak tetap percaya diri, tidak merasa kesulitan menyelesaikannya yang akhirnya membuat dia menyerah dan berakhir tidak mau mencobanya lagi.
Untuk tahap pemula ini, diperlukan pendampingan dari orang dewasa dalam membaca diagram agar ketika anak merasa kesulitan ada yang segera membantunya untuk memecahkannya.
Belajar Origami untuk Anak 6 tahun
Untuk anak usia enam tahun yang motorik halusnya sudah terasah dengan baik, biasanya anak sudah mampu untuk mengerjakan sesuatu dengan rapi dan presisi walaupun harus terus dilatih. Seni melipat kertas ini bisa dijadikan salah satu alternatif untuk moms melatih kerapian dan presisinya.
Untuk yang masih punya catatan motorik halus di usia ini, belajar origami juga bisa menjadikan bahan evaluasi.
Belajar Origami untuk Anak 6 Tahun Keatas
Moms bisa mengajak anak untuk belajar mengembangkan imajinasinya menggunakan seni melipat ini dengan cara memberi tantangan ke anak untuk mencoba berkreasi dengan sesuatu bentuk yang baru tanpa meniru atau mengikuti diagramnya.
Disini anak akan belajar membuat karya dan berolah seni. Pertama, seni dalam melipat, baik teknik dan cara melipatnya berikut dengan proses dalam menemukan tahapan-tahapannya. Kedua, wujud karya yang berhasil dia ciptakan akan menjadi karya seni visual.
Walaupun karya yang dihasilkannya nanti abstrak sehingga sulit ditangkap oleh orang yang melihatnya, apresiasi ya moms artinya dia pun sudah berhasil menghasilkan karya visual yang membuat orang lain membutuhkan imajinasi yang kuat untuk menangkapnya.
Manfaat Origami untuk Anak
Dengan belajar seni melipat, anak akan belajar banyak hal, karena di setiap tahapannya mempunyai manfaat yang besar untuk anak. Ini jika anak dilatih secara konsisten dan diaplikasikan dengan metode yang tepat.
Melatih Kesabaran
Melalui origami, anak-anak belajar untuk mengendalikan emosinya. Emosi anak usia dini masih naik turun. Mengembangkan kemampuan untuk mengelola emosinya akan menjadi hal yang sangat penting untuk kesehatan mental anak.
Aktivitas origami ini juga sangat menenangkan untuk anak, bahkan untuk orang dewasa saat ini origami digunakan sebagai terapi untuk mengatasi kecemasan.
Mengembangkan Daya Imajinasi
Bentuk-bentuk origami seperti miniatur ikan, katak, kupu-kupu, dan masih banyak lagi merupakan hasil imajinasi dari sang penemu dari bentuk origami tersebut. Bahkan banyak juga karya origami yang abstrak, sehingga mengajak orang yang melihatnya untuk ikut mengaktifkan imajinasinya.
Anak-anak pun dapat mencoba berkreasi untuk menemukan bentuk origami yang baru sesuai dengan imajinasinya tanpa arahan, tanpa meniru, dan mengikuti diagramnya.
Belajar Mengenal Warna
Kertas origami yang berwarna warni dapat digunakan sebagai media mengenalkan warna ke anak juga lho moms, berkreasi sambil belajar warna.
Belajar Mengikuti Instruksi
Mengikuti tahapan demi tahapan dalam setiap lipatan dalam seni origami sangat bagus untuk anak, artinya anak bisa mengikuti instruksi dengan baik, baik dari orang tua, guru, maupun diagram. Mengajari anak mengikuti instruksi adalah hal penting dalam masa pertumbuhan anak usia dini.
Merangsang Kemampuan Logika
Seiring dengan makin seringnya anak berlatih origami maka kemampuan membaca diagramnya juga akan meningkat, termasuk pengenalan terhadap bermacam-macam lipatan. Proses membaca diagram ini merangsang kemampuan logika anak dalam berpikir untuk menyelesaikan setiap rangkaian dalam setiap tahapannya.
Untuk itu sebaiknya dalam memilihkan origami untuk anak sesuaikan dengan kemampuannya, bagi pemula wajib didampingi ya moms. Agar mereka tidak merasa kesulitan, sehingga mau terus mencoba model-model baru dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Melatih Motorik Halus
Kegiatan melipat origami membuat jari-jari tangan anak menjadi sibuk, anak akan mengikuti arahan untuk melipat sesuai dengan bentuk yang akan dibuat. Kegiatan ini dapat meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak dan membantu mereka dalam mempersiapkan ketrampilan menulis dan menggambar pada anak usia dini.
Melatih Kemampuan Berpikir Dan Memecahkan Masalah
Dalam membuat origami, anak akan mengikuti arahan dari diagram, dimana di dalam diagram tersebut berisi tahapan-tahapan dari rangkaian persoalan-persoalan lipatan yang beraneka ragam. Jika anak berhasil mengikuti tahap demi tahap artinya dia telah berhasil menyelesaikan persoalan-persoalan di tiap lipatan origami yang dibuatnya.
Walaupun terdapat contoh dan petunjuk, anak akan terpacu untuk berpikir bagaimana cara melipat kertas sesuai dengan petunjuk tersebut. Jika mereka menemukan contoh dan petunjuk yang sulit, ini akan mengasah otak mereka untuk berpikir, bagaimana membaca petunjuk, mengikutinya, memecahkan persoalan-persoalannya, hingga berhasil menyelesaikannya.
Bahkan jika nanti anak sudah ada di tahap membuat karyanya sendiri, dia akan menciptakan bentuk baru sesuai dengan imajinasinya. Dia akan berusaha mencari solusi sampai berhasil menyelesaikan karyanya menjadi bentuk sesuai dengan yang mereka inginkan.
Meningkatkan Ketekunan dan Ketelitian
Melipat origami membutuhkan ketelitian yang tinggi, karena jika tidak, kita tidak akan mendapatkan hasil yang sesuai. Disinilah origami melatih anak untuk berhati-hati dan teliti di setiap langkahnya. Tidak hanya ketelitian tapi juga butuh ketekunan, dengan aktivitas ini anak jadi tekun berlatih dan tidak mudah menyerah. Itulah pentingnya untuk menyiapkan aktivitas ini bertahap sesuai kemampuan anak.
Jika anak terbiasa membuat origami dengan tekun dan teliti, ini akan berpengaruh juga dalam keseharian anak, mereka akan menjadi lebih tekun dan teliti juga dalam melakukan hal-hal lain.
Mengasah Daya Ingat
Setelah berhasil membuat bentuk yang diinginkan, otomatis anak akan menyimpan langkah-langkah melipat dalam ingatannya. Anak-anak suka mengulang-ulang kegiatan yang dia suka, biasanya jika mereka berhasil menyelesaikan satu bentuk, selanjutnya mereka akan terus mengulangnya, membuat banyak origami dengan bentuk yang sudah berhasil mereka pecahkan langkah-langkahnya tanpa harus melihat diagram atau petunjuknya lagi. Nah, hal ini dapat mengasah daya Ingat anak.
Sarana Untuk Membangun Kedekatan Anak dengan Orang Tuanya
Kesediaan orang tua untuk meluangkan waktunya bermain origami bersama anak dapat membangun ikatan emosional antara anak dan orang tua. Anakpun akan makin percaya diri jika didampingi oleh orang tuanya dalam berkarya.
Nah, moms mudah kan mengenalkan origami ke anak usia dini. Mengingat banyak sekali manfaat origami untuk anak, yuk ajak anak belajar origami sejak dini dan rasakan semua manfaatnya.