Halo Moms, kali ini kami ingin mengajak Moms dan Ananda untuk melakukan eksperimen seru, menyenangkan, dan mudah dilakukan di rumah.
Eksperimen sederhana berikut memiliki tujuan untuk mengajarkan kepada anak tentang sains dan memberikan pengalaman praktis yang menarik.
Melalui eksperimen tersebut, anak-anak akan belajar bagaimana bahan kimia seperti cairan antiseptik untuk luka dan vitamin C dapat membantu mengubah air keruh menjadi jernih.
Tidak hanya itu, Moms dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk mengedukasi anak tentang pentingnya air yang bersih dan jernih serta mengajak mereka untuk belajar bersama-sama agar senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Mari kita jelajahi bersama eksperimen menarik ini yang tentunya akan memberikan pemahaman yang bermanfaat dan pengalaman yang seru bagi Moms dan Ananda.
Bahan dan Alat yang Harus Dipersiapkan Untuk Eksperimen
Moms tidak perlu khawatir karena dalam pelaksanaannya, eksperimen ini menggunakan bahan dan alat yang mudah didapat, dimana harga dari setiap bahan pun sangatlah ramah di kantong.
Berikut apa saja bahan dan alat yang harus disiapkan :
- Cairan antiseptik untuk luka merk apa saja
- Tablet hisap vitamin C
- Air putih
- Gelas bening
- Alat untuk mengaduk, bisa menggunakan sendok, sumpit, dan lain-lain
Dalam menyiapkan bahan dan alat, akan lebih seru lagi jika Moms melibatkan anak-anak di dalamnya.
Langkah-Langkah Untuk Membuat Air Keruh Menjadi Jernih
Nah, setelah menyiapkan semua bahan dan alat yang akan digunakan, sekarang saatnya kita mulai menjelajahi eksperimen ini.
Berikut langkah-langkah untuk membuat air kotor menjadi jernih menggunakan cairan antiseptik untuk luka dan vitamin C :
- Isi gelas dengan air
- Lalu masukkan cairan antiseptik ke dalam air, aduk sampai air menjadi keruh dan benar-benar larut
- Kemudian masukkan tablet hisap vitamin C
- Aduk menggunakan pengaduk
Selama melakukan eksperimen biarkan anak mengamati reaksi dan memberikan tanggapan. Berikan kebebasan kepada mereka untuk berargumen sesuai dengan logika dan pemahamannya. Hal ini bertujuan agar minat mereka terhadap sains semakin berkembang.
Penjelasan Ilmiah Eksperimen
Penjelasan l.
Penjelasan ini sangat singkat dan sederhana sehingga lebih mudah dipahami oleh anak, silakan disimak ya Moms :
Cairan antiseptik untuk luka mengandung ion iodine, sedangkan vitamin C mengandung asam askorbat.
Ketika ion iodine kita larutkan ke dalam air, air akan berubah warna menjadi keruh kecoklatan, ketika ion iodine tersebut sudah benar-benar larut ke dalam air kemudian kita masukkan vitamin C, asam askorbat yang terkandung dalam vitamin C akan mengikat ion iodine sehingga dapat menghilangkan warna dan bau dalam sekejap.
Penjelasan II.
Penjelasan ini cukup kompleks, meskipun mungkin akan lebih sulit dipahami oleh anak-anak, tetapi sangat bermanfaat untuk menambah wawasan kita ya Moms, berikut penjelasannya :
Saat cairan antiseptik ditambahkan ke dalam air, ia akan membentuk kompleks warna coklat, sehingga air menjadi keruh.
Namun, vitamin C dapat mereduksi atau mengurangi cairan antiseptik menjadi senyawa yang tidak berwarna, sehingga membuat air menjadi lebih jernih.
Proses ini terjadi karena vitamin C, yang juga dikenal sebagai asam askorbat, adalah agen pereduksi yang kuat. Ketika vitamin C bereaksi dengan cairan antiseptik (yodium molekuler), ia menerima elektron (ion iodine) dari cairan antiseptik.
Dalam proses ini, vitamin C berubah menjadi bentuk teroksidasi yang disebut asam dehidroaskorbat, sementara cairan antiseptik berubah menjadi senyawa yang tidak berwarna, yaitu yodida.
Reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Cairan antiseptik + Vitamin C → Yodida + Asam Dehidroaskorbat
Yodida adalah senyawa yang tidak berwarna, sehingga ketika cairan antiseptik direduksi oleh vitamin C, air yang sebelumnya berwarna coklat atau keunguan akan menjadi lebih jernih.
Dalam penggunaan praktisnya, Moms dapat menambahkan tablet vitamin C yang mengandung asam askorbat ke dalam air yang mengandung cairan antiseptik, atau juga dapat menggunakan jus jeruk atau sumber vitamin C alami lainnya untuk mencapai efek yang sama.
Namun, penting untuk diingat bahwa sifat ini hanya berlaku pada cairan antiseptik dan vitamin C. Hasilnya mungkin berbeda jika Moms mencoba mengaplikasikan konsep ini pada senyawa lain.
Selalu penting untuk memahami sifat kimia dan proses reaksi yang terlibat dalam suatu situasi sebelum mengambil kesimpulan ilmiah.
Nah, gimana Moms? Seru dan menarik bukan? Sudah siap untuk melakukan eksperimen bersama Ananda?…hehe
Apa Saja yang Dapat Dipelajari dalam Eksperimen Ini
Melalui eksperimen ini Moms dapat menyampaikan kepada anak-anak bahwa air yang bersih dan jernih merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia.
Ketersediaan air yang aman dan berkualitas tinggi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita.
Namun pada kenyataannya, seringkali kita dihadapkan pada situasi di mana air yang tersedia di sekitar kita adalah air yang keruh dan tidak layak untuk dikonsumsi.
Air keruh umumnya disebabkan oleh keberadaan partikel-partikel tersuspensi, seperti tanah, lumpur, dan zat-zat lain yang tidak diinginkan.
Kekeruhan ini dapat mengurangi kejernihan air dan membuatnya tidak aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, para peneliti terus mencari cara-cara inovatif untuk mengatasi masalah ini.
Nah, tujuan dari eksperimen ini salah satunya untuk membangkitkan minat sains pada anak-anak sehingga nantinya mereka mau menjadi bagian dari para peneliti tersebut dan dapat menemukan cara-cara untuk membuat air keruh menjadi jernih kembali dan aman untuk dikonsumsi.
Mengenal Istilah-Istilah Kimia
Dalam melakukan eksperimen apapun, anak-anak biasanya akan terpapar istilah-istilah baru yang mungkin sangat asing di telinga mereka.
Demikian juga halnya dalam eksperimen kita kali ini, anak-anak diajak untuk berkenalan dengan istilah-istilah kimia, seperti : asam askorbat, ion iodine, yodida, reduksi, oksidasi, dehidoaskorbat, yodium molekuler.
Lalu apa sih sebenarnya mereka itu?
Asam Askorbat
Untuk menjelaskan asam askorbat pada anak-anak, Moms bisa mengatakan bahwa asam askorbat adalah seperti pahlawan kecil yang selalu melindungi tubuh kita dari penyakit.
Seperti pahlawan yang selalu siap membantu, asam askorbat juga selalu siap membantu tubuh kita dalam melawan penyakit, menjaga tubuh kita tetap sehat, dan membuat kita merasa lebih kuat.
Moms bisa memberikan contoh makanan yang mengandung asam askorbat kepada anak-anak, seperti : jeruk, kiwi, stroberi, brokoli, dan paprika.
Jadi, ketika anak-anak makan makanan tersebut, mereka tidak hanya merasa enak, tetapi juga memberikan vitamin penting bagi tubuh mereka.
Nah, sekarang kita akan membahas apa kaitannya vitamin C dengan asam askorbat.
Vitamin C adalah vitamin yang sangat penting bagi tubuh manusia. Vitamin C membantu menjaga kesehatan tubuh kita dan membuat kita tetap kuat. Nah, ternyata salah satu komponen penting dari vitamin C adalah asam askorbat.
Asam askorbat adalah senyawa kimia yang sangat penting, dia membantu tubuh kita untuk menyerap zat besi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga kita dapat melawan infeksi dan penyakit dengan lebih baik.
Penjelasan ini dapat membantu anak-anak memahami mengapa vitamin C dan asam askorbat sangat penting bagi tubuh kita, dan bagaimana kita dapat mendapatkannya dari makanan sehat yang kita konsumsi setiap hari.
Semoga penjelasan ini bisa membantu anak-anak memahami apa itu asam askorbat ya Moms.
Ion iodine
Untuk menjelaskan apa itu ion iodine kepada anak-anak, Moms bisa menjelaskan bahwa ion iodine memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan kuman yang menyebabkan infeksi dan penyakit.
Oleh karena itu, ion iodine digunakan dalam produk antiseptik, seperti pembersih tangan, obat kumur, salep, bahkan cairan untuk mengobati luka saat kita tergores, fungsinya untuk membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.
Ketika kita terjatuh saat bersepeda dan kulit kita bergesekan dengan jalanan beraspal yang berakibat ada luka terbuka yang sangat perih pada kulit kita, kita akan memerlukan pembersih luka dan obat yang mengandung ion iodine untuk membersihkan dan mengobati luka terbuka tersebut agar kuman dan bakteri yang berhasil masuk ke dalam luka mati dan tidak menyebabkan infeksi.
Atau Moms juga bisa menjelaskan kepada mereka bahwa Ion iodine seperti pasukan kecil dalam tubuh kita yang bekerja keras untuk melindungi kita dari penyakit dan bakteri jahat.
Seperti polisi yang menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kita, ion iodine juga menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh kita dari kuman dan bakteri yang tidak baik.
Dengan penjelasan ini, semoga anak-anak memahami bagaimana ion iodine dapat menjadi bagian penting dalam melindungi tubuh dari infeksi dan bagaimana kita dapat menggunakan produk antiseptik yang mengandung ion iodine untuk membantu melindungi diri kita dari penyakit ya Moms.
Yodida
Yodida dan iodida sebenarnya merujuk pada hal yang sama, yaitu ion iodin dengan muatan negatif (I-). Kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian dalam konteks kesehatan dan nutrisi, karena iodida adalah bentuk iodin yang paling sering ditemukan dalam makanan dan suplemen. Jadi, secara umum, iodida dan yodida dapat dianggap sebagai sinonim.
Nah, untuk menjelaskan kepada anak-anak, pertama-tama yang perlu kita sampaikan adalah ion iodin merupakan bahan yang bisa membuat air menjadi keruh ketika diteteskan ke dalamnya. Ini seperti ketika kita menaburkan tepung ke dalam air, maka air akan menjadi keruh.
Namun, ketika vitamin C ditambahkan ke dalam air yang keruh, ion iodin akan berubah menjadi iodida. Karena vitamin C atau asam askorbat adalah bahan yang bisa membantu mengubah ion iodin menjadi iodida dalam air yang keruh.
Ketika air yang keruh diteteskan dengan anti-septik yang mengandung ion iodin, maka ion iodin tersebut akan membuat air menjadi keruh. Namun ketika kita menambahkan vitamin C ke dalam air yang keruh, asam askorbat dalam vitamin C akan membantu mengubah ion iodin menjadi iodida. Setelah itu, air akan menjadi jernih kembali karena iodida tidak lagi membuat air menjadi keruh.
Jadi, yodida adalah hasil dari perubahan ion iodin ketika vitamin C ditambahkan ke dalam air yang keruh.
Iodida adalah bentuk ion iodin yang memiliki muatan negatif (I-), sedangkan ion iodin adalah bentuk atom iodin yang kehilangan atau menambahkan satu atau beberapa elektron sehingga memiliki muatan positif atau negatif. Jadi, iodida adalah bentuk ion iodin yang sudah terisi muatan negatif, sedangkan ion iodin dapat berupa bentuk atom iodin yang terionisasi menjadi ion positif (I+) atau ion negatif (I-).
Yodida atau iodine dalam bahasa Inggris juga merupakan sebuah unsur kimia yang penting untuk kesehatan tubuh kita. Iodine membantu mengatur kinerja kelenjar tiroid, yang bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kita.
Yodida sangat penting bagi tubuh kita karena bisa membantu tubuh kita tumbuh dan berkembang dengan baik.
Berikut beberapa makanan yang mengandung yodida antara lain:
- Ikan laut dan makanan laut lainnya seperti kerang, udang dan lobster.
- Produk susu seperti susu, keju, dan yogurt.
- Garam beryodium atau garam yodium, yang biasanya ditambahkan ke makanan atau digunakan dalam memasak.
- Sayuran laut seperti rumput laut, nori, dan wakame.
- Kacang-kacangan seperti kacang kedelai dan kacang polong.
- Buah-buahan seperti pisang dan stroberi.
Kekurangan asupan yodida bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti gondok dan hipotiroidisme.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang mengandung yodida dalam jumlah yang cukup setiap harinya.
Namun, jika kita mengalami masalah kesehatan terkait dengan tiroid, perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu mengenai dosis yang tepat untuk dikonsumsi.
Semoga penjelasan ini bisa membantu anak-anak memahami tentang yodida dan pentingnya mengonsumsi makanan yang mengandung yodida ya Moms.
Asam Dehidoaskorbat
Asam dehidoaskorbat merupakan bahan yang terdapat pada vitamin C, yaitu sebuah vitamin yang sangat baik untuk tubuh kita. Seperti halnya sayur dan buah, vitamin C juga dapat membantu tubuh kita tetap sehat.
Dalam eksperimen yang sudah kita bahas, asam dehidoaskorbat pada vitamin C ini akan membantu merubah ion iodin menjadi iodida. Ion iodin ini sebelumnya membuat air menjadi keruh saat diteteskan ke dalamnya.
Namun, ketika vitamin C ditambahkan ke dalam air yang keruh, asam dehidoaskorbat dalam vitamin C akan membantu mengubah ion iodin menjadi iodida.
Setelah itu, air akan menjadi jernih kembali karena ion iodin tidak lagi membuat air menjadi keruh.
Jadi, asam dehidoaskorbat pada vitamin C sangat penting karena dapat membantu merubah ion iodin menjadi iodida yang lebih mudah diserap oleh tubuh kita.
Dengan mengonsumsi vitamin C yang terkandung pada buah dan sayuran, maka tubuh kita akan tetap sehat dan kuat. Semoga penjelasan ini mudah dipahami oleh anak-anak ya Moms.
Yodium Molekuler
Yodium molekuler adalah senyawa yang terdiri dari atom iodium yang bergabung bersama dan membentuk sebuah molekul. Senyawa ini sering digunakan dalam obat-obatan, perawatan luka, dan juga untuk memeriksa kelenjar tiroid.
Senyawa ini juga bisa ditemukan dalam beberapa jenis makanan yang baik untuk kesehatan kita, seperti seafood dan sayuran laut.
Dan dalam eksperimen ini, ion iodin, bagian dari yodium molekuler, dapat membuat air menjadi keruh, tetapi berubah menjadi iodida ketika vitamin C ditambahkan.
Semoga penjelasan ini dapat membantu anak-anak memahami tentang yodium molekuler dan eksperimen yang telah dilakukan.
Oksidasi
Untuk menjelaskan apa itu oksidasi dengan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh anak, mungkin Moms bisa menggunakan penjelasan seperti dibawah ini :
Oksidasi adalah proses di mana senyawa kimia kehilangan elektronnya. Ini mirip dengan saat kita memberikan permen kita kepada teman kita, kita kehilangan permen kita tetapi teman kita mendapatkannya.
Dalam hal oksidasi, senyawa kimia kehilangan elektronnya dan memberikannya ke senyawa lain. Selama oksidasi, biasanya ada perubahan warna, perubahan suhu, atau bahkan perubahan bau yang terlihat.
Contoh sederhana oksidasi adalah ketika apel yang terpotong terkena oksigen udara, sehingga berubah warna menjadi coklat.
Jadi, oksidasi bisa diibaratkan seperti permainan pertukaran, di mana satu senyawa memberikan elektronnya ke senyawa lainnya dan terjadi perubahan sifat.
Reduksi
Reduksi adalah kebalikan dari oksidasi. Jika pada oksidasi senyawa kimia kehilangan elektron, maka pada reduksi senyawa kimia mendapatkan elektron.
Bayangkan kita meminjamkan kelereng kita kepada teman kita. Dalam hal ini, kita memberikan kelereng kita dan teman kita menerimanya.
Reduksi adalah seperti halnya ketika kita menerima kembali kelereng kita dari teman kita.
Jadi, dalam reduksi, elektron ditambahkan ke senyawa kimia dan biasanya terjadi perubahan sifat, seperti perubahan warna, perubahan suhu, atau bahkan perubahan bau.
Contoh sederhana reduksi adalah ketika kita mengisi baterai ponsel, di mana baterai menerima elektron dari charger untuk menyimpan energi.
Jadi, reduksi bisa diibaratkan sebagai menerima kembali sesuatu yang kita pinjamkan sebelumnya.
Semoga penjelasan diatas mudah dipahami oleh anak-anak ya Moms.
Kesimpulan Eksperimen
Dalam eksperimen ini, kita telah menemukan bahwa air keruh dapat menjadi jernih kembali setelah ditambahkan vitamin C yang mengandung asam askorbat.
Awalnya, air keruh disebabkan oleh antiseptik yang mengandung ion iodine. Asam askorbat dalam vitamin C membantu mengurangi ion iodine dalam air, sehingga air kembali jernih.
Namun, kita bisa menyampaikannya ke anak bahwa meskipun air tersebut telah menjadi jernih, kita masih perlu memeriksa apakah air tersebut aman untuk dikonsumsi.
Karena ternyata perubahan visual saja tidak cukup untuk menentukan apakah air tersebut aman dikonsumsi.
Hal ini penting untuk anak pahami bahwa hanya karena air tersebut terlihat jernih setelah ditambahkan vitamin C, tidak berarti air tersebut aman untuk dikonsumsi.
Aturan umumnya, air yang aman untuk dikonsumsi adalah air yang telah melalui proses pengolahan atau penyaringan dan telah diuji untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminan atau bahan kimia berbahaya di dalamnya.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti sumber airnya, perlakuan dan pemrosesan air, serta keberadaan kontaminan yang mungkin hadir.
Jika telah melewati proses pemurnian atau perlakuan yang tepat dan memenuhi standar kualitas air minum yang ditetapkan, maka kemungkinan besar air tersebut aman untuk dikonsumsi.
Namun, reaksi kimia yang terjadi antara antiseptik dan vitamin C menunjukkan adanya interaksi antara bahan kimia, jadi sebaiknya dipertimbangkan lagi untuk mengkonsumsinya karena ternyata air yang jernih belum tentu aman untuk dikonsumsi.
Kesimpulannya kita harus selalu berhati-hati dan tidak sembarangan dalam mengkonsumsi sesuatu, jangan mudah tertipu tampilan luar yang menarik karena yang terlihat jernih pun ternyata belum tentu layak di konsumsi.
Wah, seru banget ya eksperimen kita kali ini, semoga yang kita pelajari bersama ini bermanfaat ya Moms.
Semoga anak-anak makin bersemangat belajar tentang sains sehingga makin banyak lahir ilmuwan-ilmuwan cilik yang cerdas dan berbudi.
Salam Sains!