Belajar Cara Membuat Pupuk Organik Cair

Updated,

cara amembuat pupuk cair organik

Bawang merah dan bawang putih, duo bawang ini sepertinya tak terpisahkan dan seakan menjadi bumbu aromatik yang wajib ada di rak penyimpanan yang berada di dapur, cita rasa makananpun hambar jika tidak ada kehadiran keduanya atau salah satu di dalamnya.

Rupanya bawang – bawangan ini sudah dibudidayakan sejak ribuan tahun yang lalu, karena bawang memiliki senyawa yang sangat baik untuk kesehatan sehingga dari jaman dulu keduanya sudah digunakan sebagai ramuan obat-obatan.

Beberapa ahli menyatakan bahwa bawang merah telah dibudidayakan di Mesir sekitar tahun 3000 SM, bahkan bawang digunakan dalam proses pemumian Fir’aun, para pekerja pembangunan piramida Giza konon diberi sekotak makanan berisi lobak dan bawang merah.

Di China penggunaan bawang sudah dikenal sejak 510 M, ia dimanfaatkan untuk mengobati penyakit gangguan pernafasan, saluran cerna, atau berbagai penyakit akibat parasit.

Manfaat Kulit Bawang Merah dan Putih Untuk Tanaman

cara membuat pupuk cair organik

Tidak hanya aromanya yang khas, bawang merah dan bawang putih yang akrab dipanggil bamer dan baput dikalangan emak-emak ini ternyata mempunyai banyak sekali manfaat, termasuk kulitnya.

Kulit bawang merah merupakan limbah yang setiap hari selalu dihasilkan oleh dapur rumah tangga ternyata banyak menyimpan khasiat yang sangat luar biasa untuk dunia tanaman.

Kalau moms dirumah suka mengupas kulit bawang merah dan putih, jangan buru-buru dibuang ke tempat sampah ya moms, karena moms bisa memanfaatkan limbah kupasan kulit bawang ini untuk membuat pupuk organik kaya kalium untuk semua tanaman, baik yang tumbuh di dalam atau di luar ruangan.

Menggunakan kulit bawang sebagai pupuk akan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit, pertumbuhan, batang yang kuat, dan produktivitas.

Dari pengalaman kami menggunakan pupuk ini, akar tanaman menjadi lebih kuat, tanaman tumbuh subur, daun dan bunganya jadi gemuk.

Kandungan Dalam Kulit Bawang

cara membuat pupuk cair organik

Kulit bawang merah kaya akan kalsium (K), zat besi (Fe), magnesium (Mg), dan tembaga (Cu), Fosfor (P), sebagai unsur hara yang dapat dimanfaatkam sebagai Pupuk Organik Cair (POC) yang dapat menyuburkan tanaman.

Di dalam kulit bawang merah terdapat hormon auksin dan giberelin yang merupakan hormon pertumbuhan sehingga kulit bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT).

Sedangkan dalam kulit bawang putih terdapat belerang aktif yang bermanfaat sebagai pestisida,

kombinasi rebusan kulit bawang merah dan bawang putih dapat digunakan sebagai pestisida nabati, aplikasi pestisida nabati dari kulit bawang merah dan putih pada tanaman dapat mengakibatkan terganggunya organ pencernaan hama serangga yang menyerang tanaman.

Mengajak Anak Belajar Membuat Pupuk Organik Cair

cara membuat pupuk cair organik

Saya sering mengajak anak-anak untuk bercocok tanam memanfaatkan lahan seadanya yang ada di rumah, bahkan bercocok tanam menjadi kegiatan pengusir jenuh kami selama berdiam diri di rumah saja sejak pandemi, tidak hanya menanam tanaman dari biji-bjian yang mereka temukan pada makanan mereka, tetapi juga mengoleksi beberapa tanaman bunga dan mengamati pertumbuhannya.

Untuk perawatannya kamipun lebih memilih menggunakan pupuk nabati yang alami daripada pupuk buatan atau pupuk kimia, dalam hal ini kami ingin mengajarkan kepada anak bagaimana memanfaatkan limbah organik yang ada di sekitar.

Sebagai bahan belajar, kami sengaja mengajak anak-anak membuat pupuk ini bersama di rumah, anak-anak senang dan sangat antusias, karena ternyata tidak hanya sekedar membuat pupuk saja, namun mereka bisa melakukan banyak eksperimen dan mendapatkan banyak pengalaman menarik melalui aktivitas ini.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair

Persiapan dan langkah-langkah membuat pupuk organik cair ini sangat mudah dan sederhana, moms bisa mengajak anak-anak untuk menyiapkannya bersama. 

Adapun yang harus disiapkan antara lain :

  • 1 genggam kulit bawang merah.
  • Sedikit kulit bawang putih
  • 600 ml air.
  • Panci untuk merebus.
  • 1 sendok sayur.
  • 1 saringan.
  • 1 funnel / corong.
  • Toples / botol.

Total Waktu: 45 menit

Langkah pertama

Moms bisa mengajak anak untuk ikut mengupas kulit bawang putih, kegiatan sederhana ini sangat baik untuk melatih fokus dan motorik halusnya.
Saat anak ingin mengupas kulit bawang merah, sampaikan kepada anak agar sebaiknya berhati-hati karena bawang merah sering mengeluarkan gas yang membuat mata menjadi pedih saat kita mengupasnya, atau moms sementara bisa menunda mengenalkan cara mengupas kulit bawang merah ini terlebih dahulu hingga dirasa anak sudah cukup siap untuk melakukannya.

Langkah kedua

Libatkan anak-anak untuk menyiapkan panci untuk merebus, dan memasukkan kulit duo bawang kedalamnya, serta memasukkan air sebanyak 600 ml, kemudian merebusnya.
Sampaikan kepada anak bahwa kita bisa melakukan eksperimen sederhana dengan kegiatan ini, yaitu merebus air ramuan pupuk ini hingga mendidih dan berubah warna menjadi coklat.
Minta anak untuk mengamati prosesnya, mereka akan melihat munculnya gelembung-gelembung saat air tersebut mulai mendidih, semakin panas airnya maka akan semakin besar gelembung yang dihasilkan, biarkan anak terus mengamatinya hingga menemukan proses penguapan (evaporasi) dan pengembunan (kondensasi) dalam eksperimennya ini.
Anak-anak dirumahpun sangat bersemangat dan suka sekali dengan eksperimen ini, selain katanya menyenangkan, aroma air rebusan duo bawang ini sangat harum, baunya seperti bau masakan sayur asem yang merupakan salah satu sayur kesukaan mereka, hal inipun semakin menambah rasa penasaran dan keingintahuan anak-anak.

Langkah ketiga

Ketika sudah mendidih dan warna air telah berubah menjadi coklat, angkat panci dari kompor, lalu dinginkan.
Setelah dingin, kembali ajak anak untuk menyaring, kegiatan menyaring ini juga sangat bagus untuk motorik halus anak, mengasah kemampuan diskrimasi visual, estimasi, fokus dan konsentrasi.
Dari pengalaman kegiatan menyaring air ini, anak-anak menemukan mana yang disebut benda padat, cair, dan gas secara konkret.
Sedangkan untuk ampas kulit bawang merah sisa rebusan jangan dibuang ya moms, karena bisa digunakan sebagai pupuk padat dengan mencampurkannya pada media tanam.

Langkah keempat

Menyimpan air hasil saringan dari jug ke dalam botol atau toples yang telah disediakan, kegiatan inipun banyak sekali manfaatnya, salah satunya melatih fokus, konsentrasi, kesabaran, mengasah kemampuan estimasi, dan menemukan jawaban dari teori bahwa air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, bahwa air bentuknya menyesuaikan wadahnya / tempatnya.

Langkah kelima

Ajak anak untuk menyimpan pupuk ditempat yang kering, jangan yang lembab, jelaskan kepadanya bahwa pupuk organik ini bisa berjamur jika diletakkan ditempat yang lembab, jika berjamur POC sudah tidak bisa digunakan untuk memupuk tanaman.

Moms bisa juga memanfaatkan hal ini sebagai eksperimen bersama anak yaitu dengan mengamati perbedaan POC yang disimpan ditempat kering dan yang disimpan ditempat yang lembab kemudian mengamati pertumbuhan jamurnya.

Cara Mengaplikasikan Pupuk Organik Cair ke Tanaman

cara amembuat pupuk cair organik

Cara mengaplikasikan POC ini cukup mudah meskipun dilakukan oleh anak, jangan lupa untuk meletakkan segala peralatan di tempat yang mudah dijangkau oleh anak, sehingga jika mereka ingin melakukannya sendiri saat jadwal pemupukan tiba, mereka dapat mengambil dan mengembalikan ke tempatnya dengan mudah.

Pupuk Organik Cair yang kita simpan ini adalah biangnya, jadi cara menggunakannya cukup dengan mencampurkan 1 sendok makan POC dengan 1 liter air, jika ini terlalu susah untuk anak, maka bisa menggantinya dengan gelas kecil, kami di rumah juga demikian, karena kakak lebih nyaman dan merasa lebih mudah jika menuangnya ke dalam gelas kecil terlebih dahulu baru kemudian mencampurkannya ke dalam 1 liter air, maka kamipun menggunakan gelas kecil sebagai pengganti sendok makan untuk menakarnya, sedangkan air yang digunakan untuk mencampur pupuk tersebut adalah air biasa, tidak hangat dan tidak dingin.

cara amembuat pupuk cair organik

Aplikasikan ke tanaman tiga hari sekali, bisa di media tanam, bisa juga dibagian daun, batang, kecuali untuk tanaman tertentu yang memang daun dan bunganya terlalu beresiko jika terkena air, seperti pada tanaman anggrek bulan misalnya, untuk hal ini cukup siram / semprot ke media tanamnya saja.

Jika pemupukan dilakukan secara rutin sesuai jadwal, hasilnya akan terlihat setelah tiga minggu.

Untuk melatih anak-anak supaya disiplin dan bertanggung jawab dalam merawat tanaman-tanaman koleksinya, moms bisa buatkan mereka tabel merawat tanaman untuk mengetahui sejauh mana usaha dan kepedulian anak-anak dalam merawat, memupuk, dan menyiram tanaman mereka.

Nah, seru bukan ??

Bukan hanya sekedar membuat pupuk saja, tetapi kegiatan ini bisa moms manfaatkan untuk mengajarkan banyak hal kepada anak.

Banyak manfaat langsung maupun tidak langsung, termasuk tanpa disadari kosa kata anakpun telah bertambah banyak melalui aktivitas ini.

Selamat mencoba.